Selasa, 03 Juni 2014

ANATOMI FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA

Genitalia eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan ( vulva ) dan liang sanggama ( vagina ). Genetika interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran telur ( tuba ), dan indung telur ( avarium ).

Pada vulva terdapat bagian yang menonjol yang di dalamnya terdiri dari tulang kemaluan yang ditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yang
disebut selaput dara ( hymen ).
Di belakang bibir vulva terdapat kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan cairan. Di ujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clitoris, merupakan bagian yang mengandung banyak urat-urat syaraf. Di bawah clitoris agak kedalam terdapat lubang kecil yang merupakan lubang saluran air seni ( urethra ).
Agak ke bawah lagi terdapat vagina yang merupakan saluran dengan dinding elastis, tidak kaku seperti dinding pipa. Saluran ini menghubungkan vulva dengan mulut rahim. Mulut rahim terdapat pada bagian yang disebut leher rahim ( cervrz ), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit.
 Rahim berbentuk seperti buah pir gepeng, berukuran panjang B-9 cm. Letaknya terdapat di belakang kandung kencing dan di depan saluran pelepasan. Dindingnya terdiri dari dua lapisan Mot yang teranyam saling melintang. Lapisan dinding rahim yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan selaput lendir.  tvtutai dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat saluran telur yang ujungnya berdekatan dengan indung telur kiri dan kanan.
lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm, mengandung sel-sel telur ( ovum ) yang jumtahnya lebih kurang 200.000-400.000 butir. Otot-otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat-alat reproduksi, kandung kencing dan saluran peiepasan sehingga alat-alat itu tetap berada pada tempatnya.

FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

Berdasarkan fungsinya ( fisiobginya ), afat reproduksi wanita mempunyai 3 fungsi, yaitu:

1.     Fungsi Seksual

Alat yang berperan adalah vulva dan vagina. Kelenjar pada vulva yang dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada saat sanggama. Selain itu vulva dan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.

2.     Fungsi Hormonal

Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung telur dan rahim didalam mempertahankan ciri kewanitaan dan pengaturan haid. Perubahan fisik dan psikis yang terjadi sepanjang kehidupan seorang wanita berhubungan erat dengan fungsi indung telur yang menghasilkan hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron. Di dalam masa kanak-kanak indung telur belum berfungsi dengan baik. Indung telur mulai berfungsi, yaitu ketika kurang lebih pada usia 9 tahun, mulailah ia secara produktif menghasilkan hormon-hormon wanita. Hormon ini berinteraksi dengan hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berada di otak. Dan terjadilah perubahan-perubahan fisik pada wanita.
Pertama terjadi pertumbuhan payudara, kemudian terjadi pertumbuhan rambut kemaluan disusul rambut-rambut di ketiak. Selanjutnya terjadilah haid yang pertama kali, disebut menarche, yaitu sekitar usia 10-16 tahun. Haid yang datang pertama kali biasanya tidak teratur, selanjutnya timbul secara teratur. Sejak saat inilah seorang wanita masuk kedalam masa reproduksinya yang berlangsung kurang lebih 30 tahun.
Pertumbuhan badan menjelang menarche 1 sampai 3 tahun. Setelah menarche bertangsung dengan cepat, saat ini disebut masa pubertas. Setelah masa reproduksi wanita masuk kedalam masa klimakterium yaitu masa yang menunjukan fungsi  indung telur yang mulai berkurang. "mula-mula haid menjadi sedikit, kemudian datang 1-2 bulan sekali atau tidak teratur dan akhirnya berhenti sama sekali. Bila keadaan ini berlangsung 1 tahun, maka dikatakan wanita mengalami menopause. Menurunnya fungsi indung telur ini sering disertai gejala-gejala panas, berkeringat, jantung berdebar, gangguan psikis yaitu emosi yang labil. Pada saat ini terjadi penurunan fungsi alat-alat reproduksi dan kerapuhan tulang.
Menstruasi atau haid yang terjadi secara singkat 24-36 hari sekali, timbul karena penganuh-pengaruh hormon yang berinteraksi terhadap setaput lendir rahim (endometrium). Lapisan tersebut berbeda ketebalannya dari hari kehari, paling tebal terjadi pada saat masa subur, yang mana endometrium dipersiapkan untuk kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, lapisan ini mengelupas dan keluar berupa darah haid. Biasanya haid berlangsung 2-8 hari dan jumlahnya kurang lebih 30-80 cc. Sesaat setelah darah haid habis, lapisan tersebut mulai tumbuh kembang, mula-mula tipis kemudian bertambah tebal untuk kemudian mengelupas lagi berupa darah haid. Menjelang haid dan beberapa hari saat haid, wanita sering mengeluh,  mudah tersinggung, pusing, nafsu makan berkurang, payudara mengencang, mual dan sakit perut pada bagian bawah. Kebanyakan wanita menyadari adanya keluhan ini dan tidak mengganggu aktivitasnya, tetapi beberapa wanita merasakan keluhan ini berlebihan. Berat ringannya keluhan ini, sesungguhrrya tergantung dari latar belakang psikologis dan keadaan emosi pada saat haid.

3.     Fungsi reproduksi

Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim. Sel telur yang setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat masa subur akan masuk kedalam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel benih pria ( spermatozoa ) membentuk organisme baru yang disebut Zygote, pada saat inilah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat -sifat genetikrrya. Sefanjutrrya zygote akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk kedalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan diri dan berkembang menjadi mudigah. Mudlgah selanjutnya tumbuh dan berkembang sebagai janin yang kemudian akan lahir pada umur kehamilan cukup bulan. Masa subur pada siklus haid 28 hari, terjadi sekitar hari ke empat belas dari hari pertama haid. Umur sel telur sejak dikeluarkan dari indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel benih pria berumur kurang lebih 3 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar