1. Makan
Lagi, Makan Lagi.
Pada bulan-bulan pertama, lapar adalah penyebab utama bayi
menangis. Karena itu, menawari bayi makan adalah cara paling
efektif untuk menyetop tangisnya, meski itu berarti
Anda harus menyusui bayi sesering mungkin; pagi, siang, sore dan malam.
Mengapa bayi makan lagi makan lagi? Ini karena, rasa lapar adalah
sensasi baru baginya. Di rahim ibu bayi terbiasa
menerima asupan makanan terus-menerus dari plasenta, sehingga tidak pernah
merasa lapar.
Ketika lahir ke dunia, sistem pencernaan bayi
belum terbiasa untuk mencerna makanan dalam jumlah besar, kemudian
“kosong” beberapa waktu. Untuk membantu bayi beradaptasi dengan
perbedaan ini, pada minggu-minggu pertama Anda tidak perlu menjadual jam
makan bayi. Berilah dia makan sesering mungkin. Jadual makan bayi
akan terbentuk di usia kira-kira lima minggu.
2. Waktunya
Buang Air!
Pipis dan BAB bayi baru juga belum
kenal jadual. Tetapi sering buang air adalah hal yang baik,
pertanda bayi cukup makan. Jangan tunda mengganti popoknya,
agar bayi tidak menangis karena basah dan tidak nyaman. Amati juga
air seni dan fesesnya karena keduanya bisa menjadi alat ukur kondisi
bayi, misalnya, air seni yang terlalu kuning menandakan bayi
kurang cairan. Feses bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih
lunak dan tidak terlalu berbau. Setelah bayi pipis atau BAB,
segera bersihkan alat kelaminnya. Bubuhi bokong dan selangkangannya dengan krim
untuk menghindari ruam popok.
3. Baby
Dress Code.
Apa iya, bayi baru lahir harus dibedong
sepanjang hari? Apa betul bajunya harus berlapis-lapis dan selalu pakai
selimut? Ayahbunda, iklim tropis di negara kita sebenarnya tidak cocok
dengan pakaian bayi gaya dibuntel-buntel. Saat udara panas dan
bayi berada di ruangan non-AC, coba cek belakang
leher bayi, jika terasa panas dan lembab, berarti dia kegerahan.
Jika demikian, singkirkan alas tidurnya dan ganti bajunya dengan yang
lebih ringan. Pastikan pakaian bayi terbuat dari bahan alami,
seperti katun 100%, yang menyerap
keringat, mudah dicuci dan disetrika. Panduan berbusana untuk bepergian
lain lagi. Kenakan mantel atau cardigan, kaos kaki, sepatu dan
topi pada bayi untuk mencegah dia masuk angin.
4. Kosmetika Bayi.
Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby
bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby
cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya
dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa
pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau
Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan
kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka
kemungkinan ia alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan
pemakaian.
Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas
bahan kimia (green product). Masih berhubungan dengan meminimalkan
persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga menggunakan
produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat”
dan bisa mengiritasi kulit bayi.
5. Kegiatan yang Dibenci Bayi.
Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai
baju, mandi, keramas, diberi obat tetes mata dan tetes
hidung hidung. Bisa-bisa dia mengamuk! Solusinya, lakukan kegiatan ini dengan
cepat, namun tetap hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya
bercakap-cakap, memberi pelukan dan ciuman.
6. Lingkungan yang Nyaman.
Penting menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
bayi. Usahakan lingkungan bayi tidak terlalu ramai atau
berisik, terlalu dingin (kurang dari 20 derajat Celcius) atau terlalu
panas (lebih dari 31 derajat Celcius). Bayi juga bisa
rewel karena silau, karena itu pastikan cahaya lampu atau sinar matahari
tidak jatuh tepat ke matanya. Lingkungan yang nyaman juga berarti bebas gigitan
nyamuk dan serangga. Anda bisa melakukan fogging di rumah beberapa hari
sebelum bayi hadir. Tidak dianjurkan menggunakan obat
pembasmi serangga di kamar bayi karena racunnya bisa menempel di
barang-barang bayi. Gunakan saja kain kelambu.
7. Mainan Bayi.
Fungsi mainan bukan cuma menghibur tetapi juga
mengenalkan bayi pada berbagai bentuk dan melatih otot matanya agar lebih
terfokus. Untuk itu, pilihlah mainan dengan warna-warna cerah. Mainan bergerak
dan berbunyi (musical mobile) yang digantung di tempat tidur akan
merangsang indra penglihatan dan pendengaran bayi. Beruang Teddy
yang lembut menyenangkan bayi saat ia merabanya. Rattle,
mainan genggam yang berbunyi jika digoyang, juga
menghibur dan melatih indra bayi. Tetapi tidak selalu harus mainan mahal,
lho. Bayi juga sangat terhibur melihat pantulan dirinya di
cermin,bayangan di tembok dan tetes hujan. Dan, tentu saja tidak ada yang
lebih menggembirakan bayi dibanding saat ia bermain dengan ayah
dan ibunya.
8. Ritual Tidur.
Total waktu tidur bayi baru adalah 16 jam
sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diseling beberapa kali bangun. Setelah
usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola tidur tetap, yaitu tidur lebih
awal di malam hari dan terbangun 2 - 3 kali di tengah malam. Ritual tidur
bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan berkualitas. Tahapannya,
mandikan bayi dengan air hangat yang sudah ditetesi baby bath,
pijat bayi dengan baby oil atau lotion, setelah itu
ciptakan suasana tenang di kamar tidurnya. Anda bisa membacakan dongeng,
menyanyikan lagu nina bobok atau membubuhi bayi dengan baby powder.
Gunakan produk bayi yang harumnya menenangkan, namun aman
dan teruji secara klinis atau Clinically Proven Mild (CMP).
9. Kenali
Penyakit Bayi Baru Lahir.
Kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata,
lidah berjamur dan demam pasca imunisasi adalah beberapa penyakit
langganan bayi baru. Saat mengalaminya, bayi akan
rewel dengan tangis yang tidak biasa. Cepat cari tahu dan atasi. Jika Si
Kecil ruam popok, buka popoknya bersihkan, dan biarkan dia tanpa popok
- diangin-angin – sementara waktu. Hidung mampet, infeksi mata,
demam pasca imunisasi dan lidah berjamur dapat diantisipasi dengan
resep obat dari dokter. Sedangkan kolik yang umumnya tidak dapat
disembuhkan, bisa diatasi dengan membuat bayi nyaman;
diayun-ayun, disusui, atau diusap-usap perutnya.
10.
Orang-orang di Sekitar Bayi.
Bayi memang menggemaskan, tetapi, perlakukanlah dia
sewajarnya. Jika terlalu banyak orang yang menggendong dan mengajak
bercanda, jika sedikit-sedikit pakaiannya diganti, sedikit-sedikit
diberi makan, atau jika Ayah dan Bunda bereaksi berlebihan
terhadap tangisannya, bayi bisa stres juga. Selain itu, perasaan bayi
yang halus membuatnya dapat “menangkap” suasana hati ibu sebagai orang
terdekatnya. Ketika mood ibu jelek akibat kelelahan
misalnya, bayi bisa tahu dan dia pun ikut-ikutan rewel.
Jadi, jagalah suasana hati Anda di dekat
bayi. Kalau perlu istirahat, serahkan bayi pada pengasuh lainnya
di rumah.
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/PANDUAN-YANKES-BBL-BERBASIS-PERLINDUNGAN-ANAK.pdf (panduan perlindungan bbl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar