Rabu, 04 Juni 2014

TANDA PASTI MATI



TANDA PASTI MATI

v  KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)
Rigor mortis adalah kekakuan pada tubuh setelah kematian yang disebabkan karena tidak terdapat adenosine trifosfat (ATP) dalam otot.
ATAU
Kaku mayat atau rigor mortis adalah kekakuan yang terjadi pada otot yang kadang-kadang disertai dengan sedikit pemendekan serabut otot, yang terjadi setelah periode pelemasan/ relaksasi primer; hal mana disebabkan oleh karena terjadinya perubahan kimiawi pada protein yang terdapat dalam serabut-serabut otot (Gonzales, 1954).
v  LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS)
Livor mortis (post-mortem hypostasis, kebiruan) adalah perubahan warna pada tubuh setelah kematian akibat pengendapan darah sesuai gaya gravitasi yang tidak lagi dipompa melalui tubuh oleh jantung.
ATAU
Livor mortis adalah suatu bercak atau noda besar merah kebiruan atau merah ungu (livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibat penumpukan eritrosit atau stagnasi darah karena terhentinya kerja pembuluh darah dan gaya gravitasi bumi, bukan bagian tubuh mayat yang tertekan oleh alas keras.
v  PENURUNAN SUHU TUBUH (ALGOR MORTIS)
Pada saat sel masih hidup ia akan selalu menghasilkan kalor dan energi.Kalor dan energi ini terbentuk melalui proses pembakaran sumber energi sepertiglukosa, lemak, dan protein. Sumber energi utama yang digunakan adalahglukosa.
ATAU
Algor mortis adalah penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksi panas dan terjadinya pengeluaran panas secara terus-menerus. Pengeluaran panas tersebut disebabkan perbedaan suhu antara mayat dengan lingkungannya.
v  PEMBUSUKAN( DEKOMPOSISI, PUTREFECTION )
Dalam pembusukan terjadi dua proses yaitu Autolysis dan putrefaction.Pembusukan adalah proses penghancuran dari jaringan tubuh yang terjadi setelahkematian akibat aktivitas bakteri dan enzim.
ATAU
Pembusukan mayat adalah proses degradasi jaringan terutama protein akibat autolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii.
v  ADIPOSERA
Adiposera adalah terbentuknya bahan berwarna keputihan, lunak, atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh paskamati.
ATAU
Adipocere adalah suatu keadaan dimana tubuh mayat mengalami hidrolisis dan hidrogenisasi pada jaringan lemaknya, dan hidrolisis ini dimungkinkan oleh karena terbentuknya lesitinase, suatu enzim yang dihasilkan oleh Klostridium welchii, yang berpengaruh terhadap jaringan lemak.
v  MUMIFIKASI
Mumifikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yangcukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapatmenghentikan pembusukan.
ATAU
Mummifikasi dapat terjadi bila keadaan lingkungan menyebabkan pengeringan dengan cepat sehingga dapat menghentikan proses pembusukan.

  •  Secara harafiah istilah ante mortem memilki arti data jenazah sebelum kematian. Sedangkan istilah post mortem adalah data jenazah sesudah kematian.

MANAJEMEN NYERI

*      Pengertian nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.
*      Pengertian Psikososial
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka sertasaling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbanganhidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikandiri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakansakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagaimakhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam kehidupan, mereka harus membinahubungan interpersonal positif .

*      Ada 4 teknik yang bisa digunakan :
  •   Stimulas kutaneus
Teknik reduksi nyeri dengan melakukan stimulasi pada kulit untuk menghilangkan nyeri . Beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
      Kompres dingin
      Analgenic
      Countiriritan, seperti plaster hangat
      Contralateral stimulation. Yaitu masage kulit pada area yang berlawanan dengan area nyeri.
  •   Distraksi
Reduksi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada hal lain sehingga kesadaran terhadap nyrinya berkurang. Dilakukan dengan cara
      Nafas dalam lambat dan berirama
      Masage and slow rhythmic breating
      Active listening
      Guided imagery (atau kekuatan imajinasi klien bisa dengan mendengarkan musik yang lembut)

v  Anticipatory Guidance
Teknik reduksi yang dilakukan oleh perawat dengan cara memberikan informasi yang dapat mencegah terjadinya misi interprestasi dari kejadian yang dapat menimbulkan nyeri dan memebantu pemahaman apa yang di harapakan. Informasi yang diberikan oleh klien
      Penyebab nyeri
      Proses terjadinya nyeri
      Lama dan kualitas nyeri
      Berat ringannya nyeri
      Lokasi nyeri
      Informasi tentang keamanan yang dapat diberikan pada klien
      Metode yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi rasa nyerii
      Hal- hal yang diharaoakan klien dan prosedur
  • Relaksasi
Efektif untuk nyeri kronik dan memeberikan keuntungan yaitu
      Relaksasi akan menurunkan ansietas yan gberhubungan dengan nyeri atau stres
      Menurunkan nyeri
      Menolong individu untuk melupakan nyeri
      Meningkatkan keefektian terapi nyeri lain
      Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri.

*      Faktor yang mempengaruhi nyeri :
  •  Arti nyeri
Bagi beberapa individu memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri diartikannegatif seperti membahayakan merusak danlain- lain. Dipengaruhi oleh berbagai faktor , seperti usia jenis kelamin, latar belakang sosial kultural lingkungan dan pengalaman.
  •  Persepsi nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subjektif, tempatnya pada kortek (pada fungsi evalusi secara kongnitif.). Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulasi nociceptor.
  •   Toleransi nyeri
Berhubungan erat dengan adanya intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi seseorang menahan nyeri.
      Faktor peningkatan toleransi nyeri
Alkohol, obat – obatan , hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat, dll
      Faktor yang menurunkan toleransi nyeri
Kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit dan lain – lain.

  •  Reaksi terhadap Nyeri
Bentuk respon seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutaan, gelisah, cemas menangis dan menjerit.  Semua ini di pengaruhi oleh beberapaa faktor seperti : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut, cemas, usia, dan lain-lain.

*      KLASIFIKASI NYERI
Secara umum di bagi menjadi 2 :
1.      Nyeri Akut
Merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang tidak melebihi 6 bulan , serta di tandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.
2.      Nyeri Kronis
Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama , yaitu lebih dari 6 bulan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar