TANDA
PASTI MATI
v KAKU MAYAT (RIGOR
MORTIS)
Rigor mortis adalah kekakuan
pada tubuh setelah kematian yang disebabkan karena tidak terdapat adenosine trifosfat (ATP) dalam otot.
ATAU
Kaku mayat atau rigor mortis adalah
kekakuan yang terjadi pada otot yang kadang-kadang disertai dengan sedikit
pemendekan serabut otot, yang terjadi setelah periode pelemasan/ relaksasi
primer; hal mana disebabkan oleh karena terjadinya perubahan kimiawi pada
protein yang terdapat dalam serabut-serabut otot (Gonzales, 1954).
v LEBAM MAYAT (LIVOR
MORTIS)
Livor mortis (post-mortem hypostasis, kebiruan)
adalah perubahan warna pada tubuh setelah kematian akibat pengendapan
darah sesuai gaya gravitasi yang tidak lagi dipompa melalui tubuh oleh jantung.
ATAU
Livor mortis adalah
suatu bercak atau noda besar merah kebiruan atau merah ungu (livide)
pada lokasi terendah tubuh mayat akibat penumpukan eritrosit atau stagnasi
darah karena terhentinya kerja pembuluh darah dan gaya gravitasi bumi, bukan
bagian tubuh mayat yang tertekan oleh alas keras.
v PENURUNAN SUHU
TUBUH (ALGOR MORTIS)
Pada saat sel masih hidup ia
akan selalu menghasilkan kalor dan energi.Kalor dan energi ini terbentuk melalui proses pembakaran sumber energi sepertiglukosa, lemak, dan
protein. Sumber energi utama yang digunakan adalahglukosa.
ATAU
Algor mortis adalah
penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksi panas dan terjadinya
pengeluaran panas secara terus-menerus. Pengeluaran panas tersebut disebabkan
perbedaan suhu antara mayat dengan lingkungannya.
v PEMBUSUKAN(
DEKOMPOSISI, PUTREFECTION )
Dalam pembusukan terjadi dua
proses yaitu Autolysis dan putrefaction.Pembusukan adalah proses penghancuran dari jaringan
tubuh yang terjadi setelahkematian akibat aktivitas bakteri dan enzim.
ATAU
Pembusukan mayat adalah proses
degradasi jaringan terutama protein akibat autolisis dan kerja bakteri pembusuk
terutama Klostridium welchii.
v
ADIPOSERA
Adiposera adalah terbentuknya bahan berwarna keputihan, lunak, atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh paskamati.
ATAU
Adipocere adalah
suatu keadaan dimana tubuh mayat mengalami hidrolisis dan hidrogenisasi pada
jaringan lemaknya, dan hidrolisis ini dimungkinkan oleh karena terbentuknya
lesitinase, suatu enzim yang dihasilkan oleh Klostridium welchii, yang
berpengaruh terhadap jaringan lemak.
v
MUMIFIKASI
Mumifikasi adalah proses
penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yangcukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang
selanjutnya dapatmenghentikan pembusukan.
ATAU
Mummifikasi dapat terjadi bila
keadaan lingkungan menyebabkan pengeringan dengan cepat sehingga dapat
menghentikan proses pembusukan.
- Secara harafiah istilah ante mortem memilki arti data jenazah sebelum kematian. Sedangkan istilah post mortem adalah data jenazah sesudah kematian.
MANAJEMEN
NYERI
Pengertian nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa
perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan
nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
Pengertian Psikososial
Manusia adalah makhluk
biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka sertasaling
berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbanganhidupnya.
Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikandiri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat.
Sedangkan seseorang dikatakansakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagaimakhluk social, untuk mencapai
kepuasana dalam kehidupan, mereka harus membinahubungan interpersonal positif .
Ada 4 teknik yang bisa digunakan :
- Stimulas kutaneus
Teknik reduksi nyeri
dengan melakukan stimulasi pada kulit untuk menghilangkan nyeri . Beberapa
teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
•
Kompres dingin
•
Analgenic
•
Countiriritan, seperti plaster hangat
•
Contralateral stimulation. Yaitu masage
kulit pada area yang berlawanan dengan area nyeri.
- Distraksi
Reduksi nyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada hal lain sehingga kesadaran terhadap nyrinya
berkurang. Dilakukan dengan cara
• Nafas
dalam lambat dan berirama
• Masage
and slow rhythmic breating
• Active
listening
• Guided
imagery (atau kekuatan imajinasi klien bisa dengan mendengarkan musik yang
lembut)
v Anticipatory
Guidance
Teknik reduksi yang dilakukan oleh
perawat dengan cara memberikan informasi yang dapat mencegah terjadinya misi
interprestasi dari kejadian yang dapat menimbulkan nyeri dan memebantu
pemahaman apa yang di harapakan. Informasi yang diberikan oleh klien
• Penyebab
nyeri
• Proses
terjadinya nyeri
• Lama
dan kualitas nyeri
• Berat
ringannya nyeri
• Lokasi
nyeri
• Informasi
tentang keamanan yang dapat diberikan pada klien
• Metode
yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi rasa nyerii
• Hal-
hal yang diharaoakan klien dan prosedur
- Relaksasi
Efektif untuk nyeri
kronik dan memeberikan keuntungan yaitu
• Relaksasi
akan menurunkan ansietas yan gberhubungan dengan nyeri atau stres
• Menurunkan
nyeri
• Menolong
individu untuk melupakan nyeri
• Meningkatkan
keefektian terapi nyeri lain
• Menurunkan
perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri.
Faktor yang mempengaruhi nyeri :
- Arti nyeri
Bagi
beberapa individu memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
diartikannegatif seperti membahayakan merusak danlain- lain. Dipengaruhi oleh
berbagai faktor , seperti usia jenis kelamin, latar belakang sosial kultural
lingkungan dan pengalaman.
- Persepsi nyeri
Persepsi
nyeri merupakan penilaian sangat subjektif, tempatnya pada kortek (pada fungsi
evalusi secara kongnitif.). Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat
memicu stimulasi nociceptor.
- Toleransi nyeri
Berhubungan
erat dengan adanya intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi seseorang menahan
nyeri.
• Faktor
peningkatan toleransi nyeri
Alkohol,
obat – obatan , hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian,
kepercayaan yang kuat, dll
• Faktor
yang menurunkan toleransi nyeri
Kelelahan,
rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit dan lain –
lain.
- Reaksi terhadap Nyeri
Bentuk
respon seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutaan, gelisah, cemas menangis
dan menjerit. Semua ini di pengaruhi
oleh beberapaa faktor seperti : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut,
cemas, usia, dan lain-lain.
KLASIFIKASI NYERI
Secara umum di bagi menjadi 2 :
1. Nyeri
Akut
Merupakan
nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang tidak melebihi 6 bulan ,
serta di tandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri
Kronis
Merupakan
nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang
cukup lama , yaitu lebih dari 6 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar